... Keterlibatannya yang sesungguhnya lebih dari hanya sebagai sais
kereta kuda Arjuna, dia juga merupakan teman sekaligus guru spiritual dan penasehat
perang para Pandawa...
Prabu Kresna merupakan salah seorang tokoh vital dalam kisah Mahabharata. Kresna merupakan seorang yang bijaksana, pintar, dan sangat sakti. Senjata cakranya nyaris tak terkalahkan sehingga sangat ditakuti oleh semua pihak. Kepintaran dan kepiawaian Kresna dalam tata negara serta siasat dan taktik perang sudah tidak perlu diragukan lagi. Kemampuan Prabu Kresna dalam mengatur roda pemerintahan terbukti sangat baik dari tatanan dan kehidupan masyarakat negeri Dwaraka yang maju, makmur dan sentosa. Demikian pula dengan siasat dan taktik perang yang dimiliki oleh Prabu Kresna, tidak ada yang memungkiri kemampuannya dalam hal yang satu ini. Karena itu pulalah Kresna menjadi penasehat perang para Pandawa dalam Bharatayudha.
Sosok Kresna merupakan salah satu ikon besar dalam perang Bharatayudha. Keterlibatannya yang sesungguhnya lebih dari hanya sebagai sais kereta kuda Arjuna, dia juga merupakan teman sekaligus guru spiritual dan penasehat perang para Pandawa. Salah satu nasehatnya kepada Arjuna yang paling terkenal ada pada kitab Bhagawad Gita, sebuah wejangan yang diberikan Kresna kepada Arjuna ketika timbul keragu-raguan Arjuna untuk melawan saudara-saudara sepupunya (Kurawa) dan para tetua Hastina lainnya. Akibat perannya dalam perang Bharatayudha dan keengganannya untuk menghentikan perang tersebut, Kresna menuai kutukan dari Dewi Gandhari, Ibu para Kurawa yang diliputi kesedihan mendalam akibat kematian seluruh anaknya. Kutukan itu mengakibatkan Kresna menyaksikan kepunahan seluruh anggota keluarganya, dan pada akhirnya Kresna sendiri juga tewas oleh anak panah salah sasaran seorang pemburu.
Prabu Kresna
Prabu Kresna Tiwikrama
Kedatangan Prabu Kresna untuk menyampaikan tuntutan dari Pendawa akan haknya atas sebagian kerajaan Astina yang telah dikuasai Kurawa lewat permainan dadu, ternyata mendapat sambutan yang meriah dan formal dari para petinggi istana Astina.
Dalam pertemuan tersebut, para tetua (sesepuh) Kurawa (Dewi Gandari, Dastarasta, Resi Bisma, dan Pandita Durna) menyatakan dukungannya atas tujuan Kresna. Pada saat itu, Kresna datang dengan ditemani oleh dewa-dewa Kahyangan seperti Janaka, Ramaparasu, Kanwa, dan Narada.
Prabu Duryudana hanya terdiam mendengar sabda Kresna dan nasehat para sesepuh istana. Setelah menerima isyarat dari Karna, ia pamit dan meninggalkan acara pertemuan dengan Kresna.
Diluar dugaan Kresna, Prabu Duryudana menyiapkan bala tentara untuk menyerbu bala tentara Dwarawati yang mengiringi kedatangan Kresna. Pasukan Astina yang diam-diam mengepung pasukan Dwarawati tersebut dapat diketahui oleh Setyaki. Dengan cepat ia melapor pada Kresna.
Mendengar hal itu, Kresna menjadi marah. Ia segera mohon pamit dari ruangan pertemuan dan pergi menuju alun-alun istana. Kresna bertiwikrama. Tubuhnya berubah menjadi raksasa sebesar gunung. Suaranya menggelegar. Dari seluruh tubuhnya keluar api. Seketika bumi berguncang dan lautan mendidih. Semua senjata sakti yang ada didunia ada dalam genggamannya. Kresna membuktikan dirinya sebagai titisan Dewa Wisnu.
Demi menyaksikan kemampuan Kresna yang bukan hanya dapat menghancurkan Kerajaan Astina tetapi juga seisi jagad raya, maka para dewa turun kebumi. Mereka meminta Kresna untuk tidak membuat pralaya. Tetapi membiarkan persoalan ini diselesaikan sendiri oleh Pandawa.
Kresna Tiwikrama
No comments:
Post a Comment